Kamis, 30 Maret 2017

Teknik Evakuasi Pada Pertolongan Pertama Gawat Darurat


Ketika terjadi suatu kecelakaan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengenai bagaimana sikap kita sebagai kader kesehatan mengatasi masalah yang ada. Sikap tanggap namun tenang tetap harus dijaga dalam melaksanakan tindakan.


Ketika terjadi suatu kecelakaan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengenai bagaimana sikap kita sebagai kader kesehatan mengatasi masalah yang ada. Sikap tanggap namun tenang tetap harus dijaga dalam melaksanakan tindakan.Hal serupa juga harus kita lakukan ketika berada pada kondisi bencana di suatu wilayah.

Salah satu hal yang perlu dilakukan ketika kita dihadapkan pada situasi-situasi seperti ini adalah pertolongan terhadap korban. Penempatan korban pada wilayah aman adalah prioritas penting setelah melakukan tindakan-tindakan pencegahan kematian seperti pemeriksaan tanda-tanda vital dan pada kondisi lebih lanjut adalah resusitasi.

Nah, untuk dapat melakukan transportasi korban dengan benar, tentunya diperlukan teknik-teknik tertentu agar pemindahan benar-benar mampu memberikan kondisi kepada korban yang lebih baik, bukan malah memperburuk keadaan karena teknik yang salah. Apalagi jika kita dihadapkan dengan tenaga penolong dengan jumlah yang variatif. Tentu tidak akan sama teknik pemindahan/ transportasinya ketika kita bersama 2 penolong yang lain, 1 penolong yang lain, atau bahkan sendiri.

    1 PENOLONG           
        a) Korban Tidak Sadar
             - Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap)

Teknik ini dilakukan ketika sudah dipastikan bahwa korban tidak mengalami patah tulang, urai sendi, atau cedera semacamnya. Jika korban mengalami patah tulang punggung, maka teknik ini jangan dilakukan. Sebab hanya akan menyebabkan kondisi korban semakin fatal.

  Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap)
              -  Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi terlentang)
Teknik ini juga dilakukan pada kondisi yang sama seperti pada teknik kondisi korban tengkurap.

 Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi terlentang)
                - Korban berada di dalam reruntuhan gedung
Teknik ini lebih sering dipakai ketika kondisi kebakaran yang terjadi di dalam gedung. Prioritas utama adalah korban yang kita tolong, sehingga posisi penolong harus berada di atas korban untuk melindungi tubuh korban dari reruntuhan.

Korban berada di dalam reruntuhan gedung
  
Teknik membopong (Right Handed)

             - Teknik membopong
Jika korban adalah anak-anak, maka teknik ini bisa digunakan karena lebih praktis dibandingkan dengan teknik-teknik lainnya. Namun jika penolong memiliki tenaga yang lebih, teknik ini pun bisa dilakukan untuk korban orang dewasa.



 


   

 - Tenaga penolong yang lemah
Ketika kita tidak memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan pertolongan terhadap korban, secara darurat kita dapat memindahkan korban ke tempat yang aman. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko terjadinya kondisi yang lebih darurat dibandingkan jika korban berada pada wilayah bencana.

1.. Tarikan Kaki


2. Tarikan Kain
3.Tarikan Bahu
4. Tarikan Lengan


5. Tarikan Selimut
 Kita dapat menggunakan tangan kosong maupun alat seadanya sebagai fasilitas pendukung. Alat yang digunakan dapat berupa kain atau selimut. Usahakan untuk memilih kain yang tebal untuk meminimalisir luka ketika tubuh korban bergesekan dengan tanah/ ground. Teknik ini hanya layak dilakukan untuk peindahan korban pada jarak yang relatif dekat.













Teknik Sampir Bahu (Korban Sadar)
b) Korban Sadar

 - Teknik sampir bahu
Jika korban tidak mengalami patah tulang punggung, kaki, maupun lengan, teknik ini dapat dilakukan. Teknik ini dipakai ketika korban dalam kondisi yang sangat lemah yang membutuhkan pertolongan dengan segera.

Teknik Gendong
- Teknik gendong 
Jika korban dalam kondisi lemah dan tidak mampu untuk berjalan, penolong dapat menggunakan teknik ini.



Teknik Memapah
 
 
- Teknik memapah 

Jika korban masih mampu berjalan namun dengan kondisi yang lemah, maka penolong diajurkan memilih teknik ini. Teknik ini juga disarankan bagi penolong yang tidak memiliki cukup tenaga untuk mengangkat korban.


 

 

  - Teknik membopong
 Teknik ini sama seperti teknik membopong pada korban tidak sadar. Hanya saja korban diminta untuk meletakkan tangan sebelah kirinya pada leher/ atas bahu kiri penolong agar tidak menyulitkan penolong dalam melakukan pemindahan.


     2 PENOLONG
        a)Korban Tidak Sadar
            - Teknik angkat langsung
Teknik ini adalah teknik umum yang digunakan ketika kita tak menemukan alat apapun untuk proses evakuasi korban. 
Caranya adalah dengan melipatkan kedua tangan korban ke dada, lalu tangan kanan penolong
1 memegang lengan kanan bawah dan tangan kiri memegang lengan kiri bawah korban. Sedangkan penolong 2 memegang bagian lutut korban. 



- Duduk 2 tangan
Teknik ini dilakukan jika korban sama sekali tak mampu berjalan. Kondisi korban dengan cedera kaki pada bagian bawah juga lebih tepat menggunakan teknik evakuasi ini. 

- Duduk 4 tangan
Teknik ini digunakan pada kasus sama seperti teknik pada evakuasi duduk 2 tangan






3 PENOLONG
Teknik 3 penolong atau lebih, secara umum diprioritaskan bagi korban tak sadar. Selebihnya, untuk mengatasi jarak evakuasi yang jauh, maka digunakan alat bantu berupa tandu dan peralatan-peralatan lain dengan jumlah penolong variatif. Berikut macam-macam teknik evakuasi dengan 3 penolong: 

- 3 penolong pada satu sisi korban
Teknik ini adalah yang paling sering digunakan pada evakuasi korban dengan 3 penolong. Posisi penolong pada 1 sisi menjadikan perjalanan evakuasi lebih terarah. Kekompakan dan koordinasi tim menjadi penentu berhasilnya teknik evakuasi ini. Jika penguncian korban benar, maka korban tidak akan terasa berat
3 penolong pada satu sisi korban

- 3 penolong berhadapan
Teknik ini digunakan ketika kondisi penolong memiliki tinggi badan yang tidak sama. Penolong berhadapan pada kedua sisi korban dengan tangan penolong saling berpegangan di bawah tubuh korban.

3 penolong Berhadapan

4 PENOLONG
Jika jumlah penolong lebih banyak, maka proses evakuasi akan lebih baik. Beban korban akan semakin berkurang dan akurasi dalam proses evakuasi pun semakin baik. Tekniknya adalah dengan saling berpegangan tangan di bawah tubuh korban dengan posisi penolong saling berhadapan.
 
4 Penolong


 Memindahkan korban 
yang diduga patah tulang belakang


Langkah 1

Langkah 2


Langkah 3






















Menggunakan Scoop Stretcher


Langkah 1

Langkah 2
 
Langkah 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me :

Foto saya
balikpapan, kalimantan timur, Indonesia